Minggu, 24 Februari 2013

FENOMENA "KAUM PUTIH"

/40/

Hal yang cukup menarik pada pilkada Jabar adalah "Golongan Putih" yang cukup banyak. Di media, para pengamat politik memberi berbagai tanggapan terkait hal itu. Namun, saya melihat banyaknya golput mungkin karena "kaum putih" tersebut sudah bosan dengan wakil rakyat yang sering kali justru membuat mereka kecewa. Nah dalam hal ini mungkin saja kesalahan ada pada media. Media sering kali memberitakan yang cacatnya saja. Sementara prestasi dan sisi positif yang lain kurang "diexpose".

Sabtu, 02 Februari 2013

AKU BUKAN SITI NURBAYA

/39/

Hari ini, Sabtu, 2 Februari 2013
Sewaktu jajan lotis di pantai indrayanti tadi ada peristiwa unik yang membuat saya tersipu. Singkat cerita saya jajan lotis sendiri. Kemudian datanglah 3 orang ibu-ibu seumuran ibuku. Terjadilah percakapan:
IBU A: Dari mana mas?
AKU: Jogja Bu, kalo Ibu?
IBU B: Malang, sering ke sini ya mas?
IBU C: Sering lah wong nggone dewe
AKU: Rombongan menapa Bu?
IBU A: Guru-guru mas. Nyelakke ceritane
AKU: Sekolah menapa seminar/ pelatihan?
IBU A: Sekolah, menawai mas'e?
AKU: menika rombongan dosen stikes
IBU A: Lho mas'e dosen? lahiran taun pinten?
AKU: Nembe latihan ngajar Bu. Kula 89
IBU B: Wah lha teneh mahasiswane seneng dosene ngganteng ngono kui
IBU C: Wah nek anakku we lanang kabeh.
IBU A: Sampun gadah pasangan dereng? Tak jodohke kalih anak kula purun? Anak kula bidan. (Tiba-tiba ngeluarin HP terus aku dipoto). Mengko ben tak duduhke anakku mas.
AKU: (*Hening, Speechless ... kemudian saya bayar lotis dan pamit) Monggo bu, rumiyin.