Senin, 09 Desember 2013

/64/

Selamat malam, kali ini saya menyoroti sudut pandang warga desa menjelang pemilihan kepala desa.

Ketika para pemilik suara menjatuhkan hak pilihnya pada siapa yang memberi uang, rasanya itu menjadi hal yang wajar. Logikanya sederhana,
1. Pada umumnya mereka tidak mengenal semua calon.
2. Mereka yakin bahwa ketika calon terpilih, mereka akan dilupakan.
3. Calon yang tanpa politik uang pun belum tentu kelak bersih dalam memimpin.
4. Pendekatan dg menyampaikan visi misi tidak penting, karena mereka golongan tidak berpendidikan yang lebih mengerti arti uang dibanding dg arti janji.
5. Mereka seolah trauma dg janji dan tipu muslihat pemimpin terdahulu

Pada akhirnya, "oke! aku memilih anda, tapi apa yang anda dapat berikan pada kami?"

Dan lagi, hal itu menyiratkan bahwa demokrasi di negeri ini gagal. Gagal untuk menjalankan demokrasi yang ideal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar