HAKIKAT
SOSIOLINGUISTIK
(Pengertian,
Objek Kajian, Manfaat, dan Kaitannya dengan Ilmu Lain)
Oleh
Rahmat Hidayat, S.Pd
A.
Pengertian
Sosiolingusitik
Sosiolinguistik
merupakan ilmu antardisiplin antara sosiologi dan linguistik. Chaer dan
Agustina (2010: 2) menjelaskan bahwa untuk memahami sosiolingusitik perlu
dipahami terlebih dahulu sosiologi dan linguistik itu. Sosiologi merupakan ilmu
yang mempelajari manusia di dalam masyarakat, menyangkut di dalamnya mengenai
proses interaksi sosial manusia di dalam masyarakat. Sementara itu, linguistik
adalah bidang ilmu yang mempelajarai bahasa. Linguistik mengambil bahasa
sebagai objek kajiannya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
sosiolinguistik merupakan bidang ilmu antardisiplin yang mempelajarai bahasa
dalam kaitan penggunaan bahasa tersebut di dalam masyarakat.
Terkait dengan definisi
sosiolinguistik, Soemarsono (2012: 1) mendefinisikan sosiolinguistik merupakan
kajian tentang bahasa yang dikaitkan dengan kondisi kemasyarakatan. Beberapa
pakar (melalui Chaer dan Agustina (2010: 3) mendefinisikan sosiolinguistik
sebagai berikut.
1. Sosiolinguistik
lazim didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari ciri dan pelbagai variasi
bahasa, serta hubungannya di antara para bahasawan dengan ciri fungsi variasi
bahasa itu di dalam suatu masyarakat (Kridalaksana, 1978).
2. Pengkajian
bahasa dengan dimensi kemasyarakatan disebut sosiolinguistik (Nababan, 1984).
3. Sociolinguistics is the study of
characteristics of languange varieties, the characteristics of their functions,
and the characteristics of their speakers as these three constantly interact,
change, ang change one another within a speech comunity
(J.A. Fishman, 1972).
4. Sociolinguistics is developing
subfield of linguistics which takes speech variation as it’s focus, viewing
variation or it social content. Sociolinguistics is concerned with the
corelation between such social factor and linguistics variation
(Hickerson, 1980).
Selain sosiolinguistik ada juga istilah sosiologi bahasa.
B.
Objek
Kajian Sosiolinguistik
Objek kajian
sosiolinguistik, sebagaimana disimpulkan di atas, merupakan bahasa dalam
penggunaanya di dalam masyarakat. Chaer dan Agustina (2010: 3) menjelaskan
bahwa dalam sosiolinguistik bahasa tidak dilihat sebagai bahasa sebagaimana dilakukan
oleh linguistik umum, melaikan dilihat sebagai sarana interaksi sosial di dalam
masyarakat. Soemarsono (2012: 8) menjelaskan bahwa sosiolinguistik melihat
bahasa sebagai suatu sistem yang berkaitan dengan masyarakat, bahasa dilihat
sebagai sistem yang tidak terlepas dari ciri-ciri penutur dan dari nilai-nilai
sosiobudaya yang dipatuhi oleh penutur itu. Lebih lanjut, konferensi
sosiolinguistik pertama yang berlangsung di University of California, LA, tahun
1964, telah merumuskan adanya tujuh dimensi dalam penelitian sosiolinguistik.
Ketujuh dimensi tersebut yaitu (1) identitas sosial penutur, (2) identitas
sosial pendengar yang terlibat dalam proses komunikasi, (3) lingkungan tenpat
peristiwa tutur terjadi, (4) analisis sinkronik dan diakronik dari
dialek-dialek sosial, (5) penilaian sosial yang berbeda oleh penutur akan
perilaku bentuk-bentuk ujaran, (6) tingkatan variasi dan ragam linguistik, dan
(7) penerapan praktis penelitian sosiolingusitk (Dittmar, 1976).
C.
Manfaat
Sosiolinguistik
Kegunaan
sosiolinguistik bagi kehidupan praktis sangat banyak, sebab bahasa merupakan
alat komunikasi verbal manusia. Dalam penggunaannya, sosiolinguistik memberi
pengetahuan bagaimana menggunakan bahasa di dalam masyarakat. Sosiolinguistik
memberikan pengetahuan tentang berbagai variasi bahasa yang ada di masyarakat. Kita
sebagai manusia yang hidup di dalam masyarakat, sosiolinguistik memberikan
pengetahuan tentang bagaimana kita dapat menempatkan diri dalam penggunaan
bahasa kita ketika berada pada masyrakat tertentu. Sosiolinguistik juga
meberikan deskripsi variasi bahasa dalam kaitannya dengan pengguna maupun
kegunaannya. Selain itu, sosiolingusitik memungkinkan kita mengkaji fenomena
dan gejala bahasa yang ada di dalam masyarakt melalui “kaca mata” sosiolinguistik.
Sebagai
ilmu yang mengkaji bahasa di dalam masyarakat, sosiolingusitik mampu “mencair”
dengan bidang-bidang ilmu yang lain. Hal ini karena bahasa merupakan alat
verbal manusia yang ada di berbagai bidang ilmu lain. Sebagai alat komunikasi,
tentu bahasa tidak mungkin terlepas dari ilmu-ilmu lain sebagai sarana untuk
mengungkapkan hasil pemikiran. Selain itu, objek kajian sosiolinguistik adalah
bahasa di dalam masyarakat. Tentu hal tersebut sangat memungkinkan
sosiolinguitik untuk saling terkait dengan bidang-bidang ilmu yang lain seperti
politik, budaya, ekonomi, dan lain sebagainya.
Sumber
Referensi
Chaer,
Abdul dan Leonie Agustina. 2010. Sosiolingusitik:
Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.
Soemarsono.
2012. Sosiolingusitik.Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar