Minggu, 21 Oktober 2012

/22/



Tak banyak yang mampu aku lukiskan di awal perjumpaan kita. Aku hanya tahu, senyummu terlalu manis menghiasi wajahmu yang seringkali tersipu. Bahkan menjadi sangat manis di bawah hidungmu yang mungil. Hingga pada akhirnya kekaguman yang menuntunku untuk tahu tentangmu.

Sejauh ini hubungan kita terlampau istimewa. Jangankan amarah, berpikiran negatif tentangmu pun aku enggan. Biarlah mereka iri dengan kisah ini. Aku hanya tak mau membuat matamu basah atas kesalahanku. Air mata matamu terlalu sayang jika kau teteskan percuma. Bahkan matamu terlihat lebih berbinar dengan sedikit warna hitam yang seringkali kau goreskan sesaat sebelum kita kencan.

Asal kau tahu, aku bukan sosok yang mampu menghadirkan seribu candi di hadapanmu. Bukan pula Arjuna yang tampan dan menawan. Dalam kisah ini, aku hanya mampu memberikan apa yang seharusnya bisa aku perjuangkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar