Tak banyak yang mampu aku
lukiskan di awal perjumpaan kita. Aku hanya tahu, senyummu terlalu manis
menghiasi wajahmu yang seringkali tersipu. Bahkan menjadi sangat manis di bawah
hidungmu yang mungil. Hingga pada akhirnya kekaguman yang menuntunku untuk tahu
tentangmu.
Sejauh ini hubungan kita
terlampau istimewa. Jangankan amarah, berpikiran negatif tentangmu pun aku
enggan. Biarlah mereka iri dengan kisah ini. Aku hanya tak mau membuat matamu
basah atas kesalahanku. Air mata matamu terlalu sayang jika kau teteskan
percuma. Bahkan matamu terlihat lebih berbinar dengan sedikit warna hitam yang
seringkali kau goreskan sesaat sebelum kita kencan.
Asal kau tahu, aku bukan sosok
yang mampu menghadirkan seribu candi di hadapanmu. Bukan pula Arjuna yang
tampan dan menawan. Dalam kisah ini, aku hanya mampu memberikan apa yang
seharusnya bisa aku perjuangkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar